Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.).
Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, salaka yang berarti "perak".
Untuk mendaki gunung ini sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim kemarau. Pada musim kemarau jalur pendakian tidak terlalu becek, angin tidak terlalu kencang, dan tidak ada pacet atau lintah.
Pendakian gunung salak ini bisa dilakukan lewat empat alternatif rute pendakian yaitu:
Rute Pendakian Gunung Salak
Jalur Giri Jaya (Curug Pilung)
Jalur Giri Jaya terdapat di Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Menuju Puncak Gunung Salak dari jalur ini dapat dilalui dengan waktu tempuh 5 – 8 jam perjalanan. Jalur ini berada di Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Untuk menuju desa Giri Jaya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Ojek dari Cicurug. Atau pendaki dapat berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam perjalanan.
Dari pintu masuk Wana Wisata Curug Pilung dengan berjalan kaki beberapa meter akan telihat Gapura pintu masuk Pasareyan Eyang Santri. Dari sana pendaki dapat berjalan melalui rumah penduduk, kemudian akan sampai kebun-kebun rumah penduduk. Setelah berjalan 15 menit pendaki akan sampai di sebuah pertapaan Eyang Santri, disekitarnya terdapat MCK yang terdapat air bersih di dalamnya. Pendaki harus mengambil air bersih dari sini karena melalu jalur ini hingga mencapai puncak tidak terdapat mata air.
Di bawah pertapaan Eyang Santri terdapat air terjun yang indah, namanya air terjun Curug Pilung. Daerah ini juga dapat digunakan untuk berkemah. Dari lokasi pertapaan Eyang Santri pendaki akan melewati jalur yang agak landai, melewati pohon pohon damar. Bila cuaca bagus dari sini dapat terlihat Gunung Gede dan Gunung Pangrango dengan sangat jelas. Lereng-lerengnya banyak ditumbuhi pohon besar dan lebat. Dalam waktu 1 jam perjalanan jalur masih agak landai dan melewati jalan yang sempit dan licin.
Sekitar 3-4 jam perjalanan pendaki akan sampai pada sebuah makam Pangeran Santri. Di sekitar makam terdapat mushola dan sebuah pondok. Dari makam ini jalur semakin curam, melawati akar dan tanah. Dari tempat ini masih diperlukan waktu 2 jam perjalanan untuk menuju puncak.
Di beberapa tempat harus menaiki batu batu besar yang licin yang disekitarnya adalah jurang. Selain itu terdapat akar yang tertutup lumut, bila menginjak tanah akan terjeblos ke celah-celah akar. Di daerah ini biasanya terdapat monyet dan berbagai burung. Selanjutnya pendaki akan sampai di pertemuan jalur yang berasal dari Cangkuang, tepatnya di shelter VII. Dari Shelter VII jalur sudah mulai agak landai melewati akar-akar pohon. Sekitar 10 menit kemudian kita akan sampai di puncak Gunung Salak I.
Tags :
petualangan
0 Response to "JALUR PENDAKIAN GUNUNG SALAK VIA GIRI JAYA (CURUG PILUNG) CIDAHU SUKABUMI JAWA BARAT"
Post a Comment